Turkeykarpet.com - Banjir merendam 20 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (16/7). Peristiwa itu terjadi akibat hujan deras yang turun sejak Jumat (15/7) malam.
Mulanya, hujan amat deras terjadi pada Jumat (15/7) pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB. Berdasarkan keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), air mulai meluap dan menggenangi permukiman di 20 desa dan kecamatan.
Analis Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan banjir tersebut telah merendam permukiman di sejumlah kecamatan.
"Hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan debit air Sungai Cimanuk tidak dapat terbendung dan meluap ke daerah sekitar aliran," ucap Hadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/7).
Delapan kecamatan yang dilanda banjir itu antara lain Kecamatan Cikajang, Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kidul, Kecamatan Karangpawitan, Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Banyuresmi, Kecamatan Cilawu dan Kecamatan Cibatu.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan 142 KK atau 451 jiwa terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 10 hingga 70 sentimeter. Sedikitnya 109 KK mengungsi di RSUD dr. Slamet dan sisanya memilih mengungsi di rumah kerabat.
Sedikitnya 9 unit rumah rusak berat, 295 rumah terendam, dan 4 unit fasilitas umum terdampak. Selain itu, Pondok Pesantren Riadul Atfal yang berada di Desa Mekarsari juga terendam.
Hingga pukul 09.45 WIB, dampak kerusakan umumnya menimpa rumah warga dan jalan terputus tersebar di 13 Kecamatan. Yakni, Tarogong Kaler,, Tarogong Kidul, Garut Kota, Cikajang, Bayongbong, Karangpawitan, Banyuresmi, Cilawu, Banjarwangi, Cibatu, Talegong, Samarang, Pasirwangi.
Salah satu kecamatan terendam banjir yaitu di Kecamatan Tarogong Kidul. Dilaporkan BPBD, di Desa Sukakarya, sebanyak 103 unit rumah terendam. Sedangkan, di Desa Haurpanggung, banjir membuat 28 warga mengungsi.
Sementara, banjir di Desa Jayawaras membuat 71 kepala keluarga atau 254 jiwa terdampak.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memperkirakan banjir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi yang memicu luapan Sungai Cimanuk yang kemudian merendam rumah warga.
"Intensitas hujan yang tinggi ya, hujan yang sangat tinggi, walaupun sekarang sudah mulai turun, jadi sekarang luapan sungai mulai turun juga, dan sekali lagi kita tenang tapi waspada," ucapnya.
Pihaknya saat ini tetap melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak banjir.
"Ya dari laporan (sementara) tidak ada korban jiwa, saya berharap tidak ada korban jiwa, (tetapi) banyak rumah-rumah yang terendam banjir, makannya tadi evakuasi dulu orang lah, evakuasi orang baru yang lainnya, selamat dulu selamatkan (orang) yang lainnya (bisa) menyusul," ujarnya.
Bupati Garut Rudy Gunawan menambahkan sejauh ini tidak ada korban jiwa.
"Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal dunia, tapi tetap kita lakukan langkah-langkah penyelamatan. Tentu saya berharap kita semua waspada karena hujan hari ini masih turun, dan berdasarkan ramalan bahwa hujan akan ada sepanjang hari ini," kata dia, melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/7).
Santunan
Rudi menyebut pemerintah daerah akan memberikan uang kerohiman dalam bentuk cash for work bagi warga yang terdampak banjir.
"Mengerjakan pekerjaan oleh sendiri membersihkan rumahnya masing-masing 500 ribu rupiah per rumah. Dan selanjutnya yang bagi agak berat, ada lumpur dan sebagainya akan diberikan maksimal 1 juta rupiah per rumah," ujarnya.
Selain itu, Rudy juga menginstruksikan kepada Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut untuk menyalurkan beras cadangan pemerintah kepada masyarakat masing-masing 4,5 kg untuk satu rumah sebagai emergency dalam rangka memulihkan pangan saat bencana banjir.
Terkait air bersih, Rudy juga telah meminta Direktur Utama PDAM untuk segera memulihkan saluran air yang sudah keruh diakibatkan oleh banjir. "Dan saya minta dinas-dinas teknis bersama dengan TNI Polri nanti membackup untuk melakukan pembersihan evakuasi," cetusnya.
Prakiraan cuaca di wilayah Provinsi Jawa Barat diprediksi berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat serta angin kencang hingga tiga hari ke depan. Beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat juga dilaporkan terjadi hujan lebat hingga menyebabkan banjir seperti di Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi.
Sumber : CNNIndonesia
Comments