top of page

Tips Membuat Puding Lumut Antigagal!

Puding Lumut atau dikenal juga dengan sebutan moss pudding saat ini sedang naik daun di dapur rumahan Asia. Lapisan ‘lumut’ tercipta berkat adonan telur yang memisah dan menghasilkan gradasi hijau dan bening atau transparan. Warna hijau pekat diperoleh dari daun suji dan daun pandan. Bisa juga menggunakan agar-agar bubuk warna hijau. Ditujukan bagi pemula yang ingin belajar memasak.


Tips Membuat Puding Lumut

Pertama kita buat adonan puding lumutnya, caranya dengan merebus air daun suji bersama santan, gula pasir, air, telur dan agar-agar di atas api sedang sambil diaduk sampai adonan mendidih. Karena menggunakan air daun suji ke dalam puding lumutnya, ada tips yang harus dilakukan saat membuat air daun suji ini. Puding lumut merupakan puding yang sangat unik. Dari tampilannya seperti lumut yang terjebak di dalam agar-agar.

Selain tampilannya yang unik, cara membuatnya juga berbeda. Pada dasarnya membuat pudingnya hampir sama seperti puding biasa.

Tapi agar mendapatkan lumut yang cantik dan bergumpal, kita harus menerapkan beberapa tips penting. Sayang sekali, kan, sudah ingin banget mencicipi puding lumut, eh, puding lumutnya gagal.

Biasanya puding lumut yang gagal adalah bagian lumutnya tidak bergumpal dan pudingnya butek sehingga lumutnya tidak terlihat dengan jelas.

Memang, membuat puding lumut sangat amat tricky. Salah sedikit saja puding lumut bisa tak sesuai ekspektasi.

Itulah mengapa sebelum mengikuti resep puding lumut yang tersedia, kita baca-baca dulu tips antigagal membuat puding lumut.

Kalau tipsnya sudah dipahami, tak ada lagi, deh, puding lumut gagal yang bikin patah hati!

Daripada penasaran, yuk, simak 7 tips antigagal membuat puding lumut berikut ini!


1. MEMILIH BAHAN PUDING LUMUT


Untuk membuat puding lumut, kita membutuhkan air daun suji, telur, santan kental, gula pasir, agar-agar putih bubuk, garam, dan ekstrak vanilla.


Supaya menambah tekstur kenyal pada puding kita bisa menambahkan jeli di dalam adonan.

Ekstrak vanilla ini dibutuhkan untuk menyamarkan bau dan rasa telur yang agak amis.


Jangan menambahkan pewarna makananan hijau karena saat puding lumut terbentuk, bagian beningnya akan butek dan lumutnya tidak terlihat.


Lagipula, menggunakan air daun suji menambahkan aroma yang harum ke dalam puding lumut kita.

Aroma ini juga menyamarkan bau amis telur di dalam puding juga.


2. MEMBUAT AIR DAUN SUJI


Karena menggunakan air daun suji ke dalam puding lumutnya, ada tips yang harus dilakukan saat membuat air daun suji ini.


Supaya hasil air daun sujinya pas, perbandingan daun suji dan daun pandannya adalah 10:1, 10 untuk daun suji dan 1 untuk daun pandannya.


Kalau mau aroma pandannya lebih kuat, sebaiknya kita gunakan lebih banyak daun pandan.

Sebelum diblender, potong-potong daun suji dan daun pandannya dulu. Baru deh diblender dengan sedikit air.


Airnya harus air matang, ya, karena mempengaruhi hasil air daun suji yang dihasilkan.

Setelah air daun sujinya selesai dibuat, siapkan kain bersih dan wadah yang cukup besar untuk menampung hasil blenderannya.


Mengapa disaring dengan kain bersih? Karena daun suji lebih mudah disaring dan hasilnya juga lebih banyak saat diperas.


3. MELIHAT TANDA PUDING LUMUT BERHASIL DIBUAT



Puding lumut baru dikatakan berhasil kalau lumutnya menggumpal menyerupai karang.

Artinya adonan yang terbuat dari daun suji, telur dan santan menghasilkan gumpalan-gumpalan yang menyebar.


Lebih bagus lagi kalau pudingnya menyebar ke seluruh bagian puding dan tidak terpisah dengan bagian beningnya.


4. MEMBUAT PUDING LUMUT


Pertama kita buat adonan puding lumutnya, caranya dengan merebus air daun suji bersama santan, gula pasir, air, telur dan agar-agar di atas api sedang sambil diaduk sampai adonan mendidih.


Setelah mendidih langsung kecilkan api dan aduk pelan-pelan dengan menggunakan sendok kayu hingga menghasilkan gumpalan seperti lumut, lalu matikan apinya.


Supaya lebih mudah, ada baiknya telurnya kita kocok dulu baru dicampur ke dalam adonan

Biarkan adonan puding lumut sebentar di dalam panci hingga lumut berbentuk, tuang adonan puding lumut ke dalam loyang yang sudah disiapkan.


5. MEMBUAT BAGIAN LUMUT YANG CANTIK



Ada tips membuat lumutnya cantik dan bergumpal nih! Saat dimasak, jangan pernah mengaduk puding dengan whisk.


Menggunakan whisk akan menyulitkan proses terbentuknya gumpalan lumut. Adonan cukup diaduk dengan menggunakan sendok kayu.


Mengaduknya pun jangan terlalu sering supaya lumutnya tidak pecah dan jadinya terlalu hancur.

Saat puding lumut sudah matang, diamkan dulu di atas panci sampai uap panasnya menghilang dan lumutnya sudah mulai mengapung.


Baru deh tuang ke dalam loyang dengan perlahan. Bahkan kalau bisa menggunakan sendok sayur dituang per sendok, tidak langsung dituang secara langsung lagi-lagi supaya lumutnya bisa berbentuk.


Setelah adonan sudah habis dituang ke dalam loyang, biarkan adonan membeku di suhu ruang.

Di saat inilah proses pembentukan lumut masih berlanjut.


Kalau mau disajikan dingin, tunggu dulu sampai lumutnya berbentuk baru disimpan di dalam lemari pendingin.


6. MEMBUAT PUDING LUMUT TIDAK BERAIR


Terkadang membuat puding lumut bisa berair setelah disimpan lama. Puding berair ini bisa membuat puding cepat berlendir dan basi.


Bukannya tanpa sebab, puding lumut berair bisa saja karena puding tidak mendidih betul saat dimasak.

Jadi saat memasak puding lumut dan puding apapun, tunggu adonan sampai benar-benar mendidih baru matikan apinya.


Baru setelah pudingnya mendidih, kita diamkan sebentar sampai uapnya hilang dan tuang ke dalam loyang yang hendak digunakan.


Selain itu, jangan sekali-kali menyimpan puding lumut di dalam freezer. Biasanya ada saja yang menyimpan puding di dalam freezer supaya cepat dingin dan bisa dinikmati.


Sayangnya, kalau disimpan dalam freezer, puding lumut bisa lebih berair karena kristal esnya banyak di freezer.


Jadi, sebaiknya kita dinginkan dulu puding lumutnya di suhu ruang sampai lumutnya benar-benar terbentuk, barulah kita simpan di dalam lemari pendingin bagian chillernya.


Setelah dua jam di dalam lemari pendingin, puding lumut siap dinikmati dalam keadaan dingin.

Jangan pula menyimpan puding lumut terlalu lama, puding lumut yang disimpan terlalu lama juga ujung-ujungnya akan berair.


Tapi kalau puding lumut buatan kita sukses, pasti lebih cepat habis, deh!


7. MEMODIFIKASI PUDING LUMUT


Sudah jago membuat puding lumut dasar, sekarang kita bisa memodifikasi puding lumut buatan kita!

Puding lumut dasar saja sudah enak, tapi tidak ada salahnya meningkatkan rasa puding lumut dengan sedikit modifikasi.


Misalnya, puding lumut bisa kita lapis dengan adonan puding lainnya.

Puding yang cocok dipadu dengan puding lumut antara lain puding mentega.

Seperti namanya puding mentega terbuat dari agar-agar bubuk, gula pasir, susu cair, kuning telur dan pasta vanilla.


Puding mentega nanti hasilnya berwarna kuning dengan tekstur dan rasa puding yang lebih maghteh.

Perbedaan warna dan rasa inilah yang menjadikan puding mentega cocok dipadu dengan puding lumut.

Selain puding mentega, kita bisa memadu puding lumut dengan puding susu bahkan dengan puding busa.

Apapun puding yang kita padukan dengan puding lumut, pastikan puding lumutnya berada di atas atau dituang lebih dulu ke dalam loyang.


Supaya puding pelapisnya tidak memisah dari puding lumut, pastikan dituang saat puding lumut ¾ membeku.


Itu dia 7 tips antigagal membuat puding lumut sendiri di rumah. Sudah tahu tipsnya, tak ada alasan lain untuk tidak membuat puding lumut.

8 tampilan0 komentar

Comentarios


bottom of page