top of page

Allah Selalu Lindungi Pemakmur Masjid


"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah lah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah: 18)


Masjid dibangun bukan saja sebagai tempat kemudahan beribadah, tetapi juga untuk menjadi katalis pembangunan dan lambang keutuhan serta kesatuan umat Islam. Jika kita menyorot sejarah, kelahiran negara Islam yang pertama berasaskan tauhid, persaudaraan dan kesatuan. Asas yang kukuh itu terpancar daripada masjid.


Masjid Nabawi telah menjadi pusat aktivitas rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Di masjid inilah Baginda merancang dan membangun umat. Sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya juga memelihara sunah itu, hinggalah Islam berkembang ke seluruh semenanjung Tanah Arab dan seterusnya ke Eropa, Cina, Asia, dan seluruh dunia seperti yang kita lihat pada hari ini.

Konsep dan fungsi masjid di zaman awal Islam itu mempunyai makna yang cukup besar untuk diteladani. Sekurang-kurangnya dalam konteks bagi memakmurkan dan memeriahkan masjid dengan menyusun rancangan-rancangan yang teratur dan strategis.


Dengan kata lain, masjid bukan hanya sebagai tempat shalat berjamaah setiap waktu, tetapi juga masjid harus mampu menjadi sebagai sebuah pusat di mana umat belajar dan merujuk masalah-masalah keagamaan yang dihadapu oleh masyarakat.


Siapa yang memakmurkan masjid, dia akan selalu mendapat perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yaitu pemimpin yang adil; pemuda yang selalu beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala; seseorang yang selalu terikat hatinya ke masjid; dua orang yang saling cinta kepada Allah, mereka bersatu dan berpisah karena-Nya; seseorang yang apabila dibujuk (untuk berbuat dosa) oleh wanita cantik dan mempunyai kedudukan, maka orang itu berkata "saya takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala; seseorang yang beribadah secara sembunyi-sembunyi dan seseorang yang mengingat Allah (dzikrillah) di tempat yang sepi sampai ia mencucurkan air matanya." (Hadits riwayat Bukhari-Muslim).


Menjadi pusat keberkahan

Menurut Ustadz Saifullah dari Majelis Az-Zikra, masjid merupakan pusat keberkahan. Oleh karenanya, barang siapa yang ingin mendapatkan keberkahan dan keselamatan, maka datanglah ke masjid. Sayangnya, banyak umat Islam saat ini yang membangun fisik masjid, rajin dan semangat memungut dana untuk membangun masjid tapi tidak membangun jamaah.


Padahal, orang yang datang ke masjid untuk memakmurkan masjid seperti yang disebutkan dalam Alquran surat At-Taubah ayat 18: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala membuat semacam 'tanda' baginya. Salah satu ciri dari orang yang beriman adalah yang mau datang ke masjid untuk memakmurkan masjid untuk shalat berjamaah", demikian penuturan Ustad Saifullah.


Mengutip sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah, dengan tegas Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda," Apabila kamu melihat seseorang pergi ke dan pulang dari masjid, maka saksikanlah bahwa dia adalah beriman." Jadi, orang yang rajin datang ke masjid untuk shalat jamaah, bukti dari keimanan seseorang.


Hal yang sama ditegaskan oleh pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatun Nisaa Bogor yang juga Penasihat Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor, KH. Khaerul Yunus. Kiai Yunus mengutip sebuah sabda Rasulullah, "Tidak sah shalat bagi tetangga masjid kecuali berjamaah di masjid." Banyak pihak yang menyebut hadis tersebut dhaif (lemah), namun menurut Kiai Yunus, bisa jadi hadis ini lemah dari segi sanad (periwayatan), tapi dari segi matan (tekstualnya) sesungguhnya memiliki makna yang sangat penting. Memang berjamaah dalam artian memakmurkan masjid apalagi pada saat seperti sekarang ini, negeri kita sering dilanda musibah dan bencana, maka mendatangi masjid sangat penting.


Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda, "Apabila aku diberi kewenangan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk membakar rumah-rumah mereka yang tidak mau berjamaah di masjid, maka akau serahkan kepada seseorang yang mengimami shalat dan aku membawa obor untuk membakar rumah-rumah mereka." Dari hadis tersebut terungkap ajakan untuk mendorong umat Islam, mulai orang dewasa hingga remaja dan anak-anak untuk gemar datang ke masjid. Banyak hal bisa dilakukan di masjid, tidak hanya shalat, tapi juga untuk taklim (belajar), berdiskusi, kegiatan sosial serta kegiatan lainnya seperti pengembangan ekonomi syariahnya.


Sumber : Tabloid Republika

1 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Kommentare


bottom of page