top of page

Perbedaan Antara Iman dan Islam


بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد


Islam adalah dien. Dan kata “dien” merupakan bentuk mashdar (kata kerja yang dibendakan) dari asal kata دَانَ – يَدِ يْنُ yang bermakna tunduk dan merendah.


Dien Islam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ridhai dan utus dengannya para Rasul adalah penyerahan diri hanya kepada-Nya saja. Maka landasannya di dalam hati ialah ketundukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan beribadah hanya kepada-Nya saja, tanpa kepada yang lain. Barangsiapa menyembah-Nya dan menyembah ilah yang lain, tidaklah menjadi seorang muslim. Dan barangsiapa enggan menyembah-Nya bahkan menyombongkan diri dari beribadah kepada-Nya, maka tidaklah menjadi seorang muslim. Intinya, Islam adalah berserah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tunduk kepada-Nya dan beribadah hanya kepada-Nya. Kemudian, pada prinsipnya, Islam adalah bagian dari bab amalan yakni amalan hati dan anggota badan.


Adapun iman landasannya adalah tashdiq (pembenaran), iqrar (pengakuan), dan ma’rifat (pengenalan/pengetahuan). Iman adalah bagian dari ucapan hati, yang mencakup amalan hati dan landasannya adalah tashdiq. Sedangkan amal adalah perkara yang mengikutinya.

Oleh sebab itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menafsirkan kata ‘iman’ dengan keimanan hati dan ketundukannya, yakni beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Sedangkan kata ‘Islam’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tafsirkan dengan penyerahan/penerimaan (istislam) yang khusus yakni terhadap bangunan-bangunannya (mabani) yang lima. Demikianlah dalam seluruh pernyataan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menafsirkan iman dengan itu dan Islam dengan ini. (Ibnu Taimiyyah rahimahullahu, seperti dalam Majmu’ Fatawa, 7/178).


3 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page