top of page
Gambar penulisHERNADHI JAYA KARPET

Sedekah tak Membuat Miskin


Sedekah di Waktu Lapang dan Sempit – Sahabat Percikan Iman, Salah satu ciri manusia bertaqwa adalah bersungguh-sungguh secara serius tidak setengah-setengah atau memilih perintah Allah dan Rasulullah SAW. Didalam Al-Qur’an surat Al Hujurat ayat 15, disebutkan :


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.


Salah satu implementasi ayat ini adalah ketika seorang yang bertaqwa dihadapkan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Bagaimana majaemen semangat berbagi diwaktu lapang dan juga ketika hidup sedang sempit. Bisikan syetan yang selalu dahsyat adalah sedekah akan membuat miskin, membuat susah dan menyusahkan diri.


Sedekah benteng akherat

Sahabat, tidak ada alasan bagi orang beriman untuk enggan berbagi dengan bersedekah. Kendati terasa berat, bersedekah merupakan ciri paling kentara dari keimanan yang sahih.


Untuk bersedekah, seseorang harus mampu mengalahkan rasa kepemilikan. Sebab, ia mengikhlaskan sebagian rezekinya untuk pihak lain. Jika tidak karena adanya keyakinan yang mantap atau harapan yang kekal di akhirat kelak, sungguh seseorang akan enggan bersedekah.


Dalam sejarah Islam, kita kenal Fatimah Az-Zahra ra. Putri Rasulullah SAW itu ikhlas bersedekah seuntai kalung warisan kepada musafir yang kehabisan bekal. Pengelana itu sudah tiga hari tidak makan karena tidak ada lagi barang yang layak dijual.


Dengan kalung tadi, si musafir menjadi cukup bekal setelah menjualnya kepada Abdurrahman bin Auf. Begitu mengetahui keikhlasan Fatimah dalam bersedekah, segera Abdurrahman menghadiahkan kalung tadi kepada Nabi SAW.


Bisa ditebak, akhirnya kalung itu pun kembali ke tangan Fatimah setelah melewati tiga orang sebagai hadiah dan tercatat sebagai amalan sedekah.


Sungguh, bersedekah secara ikhlas akan mendapatkan ganti. Ini tidak saja ada dalam tarikh terdahulu. Dalam kehidupan nyata di lingkungan kita pun demikian halnya. Orang yang banyak bersedekah justru rezekinya melimpah, kehormatannya tinggi, dan harta kepemilikannya diakui bahkan dijaga keselamatannya oleh orang lain. Agaknya belum pernah tercatat orang yang banyak bersedekah berakibat miskin.


Jumat Berkah dengan Sedekah

Sungguh dengan bersedekah kekayaannya bertambah, berlipat. Ibarat orang mendapat mangga, maka yang dimakan cukup dagingnya sedangkan bijinya harus disisihkan, ditanam hingga kelak akan menjadi pohon yang berlipat-lipat buahnya.


Allah SWT berfirman,

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39). Allah akan mengganti bagi kalian sedekah tersebut segera di dunia.


Allah pun akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)”. -Demikian penjelasan sangat menarik dari Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah[11]–.


Semoga kita semua mampu termasuk pribadi bertaqwa dengan senang berbagi.


1 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page