Turkeykarpet.com - Pemerintah meminta masyarakat menjadi wisatawan yang bertanggung jawab dengan mengedepankan perlindungan kesehatan selama periode libur Natal 2021 dan Tahun baru 2022 (Nataru). Hal ini sangat perlu dikuatkan terlebih karena varian baru Omicron telah ditemukan di Indonesia.
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Manurung mengajak masyarakat maupun pelaku usaha untuk selalu berhati-hati dan tidak abai karena pandemi belum selesai.
"Kita harapkan, traveller nusantara yang bergerak pada Nataru ini adalah wisatawan yang bertanggung jawab," tuturnya dalam dialog bertema Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) - KPCPEN, Kamis (16/12).
Bertanggung jawab dalam konteks tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) 3M sebagai upaya proteksi kesehatan saat beriwisata saat Nataru. Selain itu, juga taat menggunakan PeduliLindungi yang juga penting untuk memantau kepadatan sebuah destinasi wisata.
Hal serupa juga pada pelaku usaha, diharapkan jangan sampai lalai. Untuk itu, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) yang berperan besar mendorong kepercayaan masyarakat maupun pelaku usaha.
"Yang dilindungi bukan hanya wisatawan, melainkan juga pekerja dan pelaku usaha kita harapkan aman," tegas Henky.
Koordinasi dengan berbagai pihak, ujarnya, dilakukan untuk memperketat pengawasan di destinasi wisata, termasuk pemberlakuan teguran atau sanksi bagi pengelola bila terdapat pelanggaran.
"Target untuk Nataru cuma satu, orang berwisata dengan aman, bisa berwisata tapi tidak lupa prokes, dan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab," tandas Henky.
Guna menghindari penumpukan wisatawan, Henky sangat meminta masyarakat untuk bijak memilih lokasi wisata dan mempertimbangkan destinasi prioritas di seluruh Indonesia seperti Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, Menado, dan sebagainya.
"Saatnya kita nikmati Indonesia. Dengan berkunjung ke daerah tersebut juga kita yakini, akan terjadi pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Hal serupa juga ditegaskan oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Sonny Harry Harmadi. Bahwa prokes jadi hal utama yang diterapkan wisatawan.
"Pertama, harus hindari kerumunan," kata Sonny.
Aturan yang ada, seperti pembatasan kapasitas, larangan pesta dan arak-arakan tahun baru adalah untuk mencegah terjadinya kerumunan. Kemudian, skrining PeduliLindungi di mana hanya kategori hijau yang boleh masuk, serta persyaratan perjalanan adalah untuk membatasi masyarakat dalam hal bermobilitas.
"Mohon masyarakat memahami, semua aturan diberlakukan untuk melindungi msyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus. Apalagi Omicron sudah ditemukan di Indonesia," papar Sonny.
Sumber : CNNIndonesia
Comments